Materi Tambahan - Pelajaran Kedua

Materi Tambahan - Pelajaran Kedua





Addarsul AT-Tsaani:
Bentuk-bentuk Isim di dalama bahasa Arab dilihat dari segi jumlah terdiri dari tiga bentuk, yaitu bentuk tunggal ( مُفْرَدٌ ), bentuk dua ( مُثَنَّى ) dan bentuk Jamak ( جَمْعٌ ). Untuk merubah bentuk tunggal menjadi bentuk Dua yaitu dengan menambahkan huruh Alif dan Nun (ان) pada akhir bentuk Tunggal dan diberi harakat Fatha pada huruf sebelumnya. Contoh : kata  بَيْتٌ (Baytun) diubah menjadi  بَيْتَانِ (Baytaani) . Adapun bentuk Jamak dan macam-macam jamak dapat dilihat di bawah ini :

Jamak Taksir (جَمْعُ التَكْسِيْر) yaitu jamak yang tidak beraturan. Di dalam bahasa Indonesia tidak ada bilangan kata benda, kalau kita menyebutkan, misalnya; satu kursi, dua kursi, lima kursi dan seterusnya. Maka kata “Kursi” tidak berubah bentuknya. Tetapi dalam bahasa Arab, bentuk kata benda berubah sesuai dengan bilangannya, contoh :

جَمْعُ التَكْسِيْر
مُثَنَّى
مُفْرَد
أَبْيَات/بُيُوْت
بَيْتَانِ
بَيْتٌ
كُتُبٌ
كِتَبَانِ
كِتَابٌ
أسَاتِيْذ
أُسْتَاذَانِ
أُسْتَاذٌ

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa untuk menunjukkan atas dua (مُثَنَّى) yaitu dengan menambahkan Alif dan Nun (ان) pada akhir bentuk tunggal (مُفْرَد). Sedangkan jamak Taksir, karena tidak beraturan maka sebaiknya jamak-jamak ini dihafalkan. (lih. pada bab III).

Jamak Mudzakkar Saalim (جَمْعُ الْمُذَكَّر السَالِم) yaitu jamak yang khusus untuk laki-laki (mudzakkar). Jamak ini termasuk jamak yang beraturan. Tanda dan cirinya adalah penambahan huruf Wau dan Nun (ون) pada akhir bentuk tunggalnya. Contoh:

جَمْعُ الْمُذَكَّر السَالِمِ
مُفْرَد
مُسْلِمُوْنَ
مُسْلِمٌ
مُدَرِّسُوْنَ
مُدَرِّسٌ
مُؤْمِنُوْنَ
مُؤْمِنٌ

Jamak Muannats Saalim (جَمْعُ الْمُؤَنَّث السَّالِمِ) yaitu jamak yang beraturan untuk perempuan (Muannats) tanda dan cirinya yaitu dengan menambahkan huruf Alif dan Taa (ات) pada akhir bentuk tunggalnya, contoh:

جَمْعُ الْمُؤَنَّث السالِمِ
مُفْرَد
طَالِبَاتُ
طَالِبَةٌ
مُدَ رِّسَات
مُدَ رِّسَةٌ
سَيَّارَاتُ
سَيَّارَةٌ


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama