Materi Tambahan - Pelajaran Pertama




Materi Tambahan - Pelajaran Pertama



Addarsul Awwal:
B
eberapa pelajaran dasar sebagai rumus atau kunci dalam pembelajaran berbahasa dan bahasa Arab yang harus dikuasai dengan baik dimana penguasaannya akan mempermudah dalam belajar maupun berbicara, dan pelajaran ini merupakan inti dasar dari penguasaan bahasa Arab yang akan membantu mengurangi dan mengjhilangkan kendala-kendala di dalam mempelajarinya.

  1. BENTUK-BENTUK ABJAD ARAB

Abjad Arab terdiri dari 28/30 huruf yang mempunyai beberapa bentuk sesuai letak atau posisi huruf di dalam suatu kata, baik ia berdiri sendiri pada awal kata, di tengah dan di akhir sebuah kata. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

قَائِمَة ُالأبْجَدِ يَةِ الْعَرَبِيَةِ بِجَمِيْعِ أَشْكَالِهَا
شَكْلُ الْحَرْف
Bentuk Huruf
         

إسْمُ الْحُرُوْفِ
Nama Huruf


الرَّقْمُ
No
مُنْفَرِدًا فِيْ نِهَايَةِ الْكَلِمَة
Pada akhir kata
مُتَّصِلا فِيْ نِهَايَةِ الْكَلِمَة
Bersambung di akhir kata
مُتَّصِلا مِنَ الْجَانِبَيْن
Di tengah
مُتَّصِلاً فِي أوَّلِ الكَلِمَة
Bersambung di awal kata
مُنْفَرِدً ا
Berdiri sendiri
ا
-
-
ا
اَلألِف
١
ب
ب
ب
اَلْبَاءُ
٢
ت
ت
اَلتَّاء
٣
ث
ث
اَلثَّاء
٤
ج
ج
اَلْجِيْم
٥
ح
ح
اَلْحَاء
٦
خ
خ
اَلْخَاء
٧
د
-
-
د
الدَّ ال
٨
ذ
-
-
ذ
الذ َال
٩
ر
ر
-
-
ر
الرَّاء
١٠
ز
-
-
ز
الزَّاي
١١
س
س
السِّيْن
١٢
ش
ش
الشِّيْن
١٣
ص
ص
الصَّاد
١٤
ض
ﺿ
ﺿ
ض
الضَّاد
١٥
ط
ط
الطَّاء
١٦
ظ
ظ
الظَّاء
١٧
ع
ع
الْعَيْن
١٨
غ
غ
الْغَيْن
١٩
ف
ف
الْفَاء
٢٠
ق
ق
الْقَاف
٢١
ك
ك
الْكَاف
٢٢
ل
ل
اللاَّ م
٢٣
م
م
الْمِيْم
٢٤
ن
ن
النُّوْن
٢٥
الْهَاء
٢٦
و
و
الْوَاو
٢٧
ي
ي
الْيَاء
٢٨
أ / ء / ئ
ﺊ / ﺅ / ﺄ
-
 ء
الْهَمْزَة
٢٩

Kolom huruf yang bertanda (–) menunjukkan bahwa huruf ini tidak dapat ditulis bersambungan dengan huruf sesudahnya. 
Jika suatu kata terdiri dari huruf ganda (dobel) maka penulisannya dengan menghilangkan satu huruf yang sama dan diganti dengan tanda Tasydiid ( ّ ). Setelah memperhatikan contoh-contoh penulisan kata di atas, perbanyaklah berlatih dan cobalah untuk menuliskan kata-kata di bawah ini :


مِثَال : ك ت ا ب                    كِتاب
ك ر ر ا س ة                كُرَّاسَة
١. ك أ س                  ..............................
٢. م ن د ي ل             ..............................
٣. ش ب ب ا ك           .............................
٤. م ك ي ي ف           .............................
٥. ف و ط ة                .............................
٦. ا ل م ح ف ظ ة        .............................


  1. MENGEJA DAN MEMBACA

Untuk lebih memudahkan mengeja dan membaca tulisan Arab, sebaiknya dihafalkan dan dikuasai terlebih dahulu persamaan bunyi antara abjad Arab dan latin beserta tanda baca. Namun dalam pelajaran ini sebaiknya dibimbing oleh seorang guru agar lebih tepat dan betul dalam pengucapan abjad tersebut. Persamaan bunyi dan tanda baca dapat dilihat pada table di bawah ini:


PERSAMAAN HURUF ARAB DAN LATIN


DAFTAR TANDA BACA
Harakah Biasa (pendek)
Harakah Panjang (Madd)
Siddah (Tasydiid)
Penekanan pada huruf
(ـَ  ) Fatha = a
( ) = aa
( ـ ّ ) = dobel harakah
Contoh :
سِرٌّ dibaca سِرْرٌ
(ـِ ) Kasrah = i
(ي / ﻳ ) = ii
(ـُ ) Dhammah = u
(و ) = uu
(ـْ ) Sukuun = ` / k
( ـٰ ) = Panjangnya 2 ketukan

Untuk mempermudah mengeja dan membaca, maka bentuk-bentuk huruf Arab yang ada disamakan dengan huuruf latin sebagaimana tertera pada tabel di atas, dengan menambahkan bunyi vokal (fatha=a, Kasrah=i dan Dhammah=u) pada huruf tersebut. Contoh : Huruf Ba berharakat Fatha, Kasrah dan Dhammah ( بَ ), ( بِ ) dan ( بُ ). Huruf Baa disamakan dengan Huruf B, maka pengejaannya dengan menambahkan bunyi vokal a, u atau i. Contoh;  B+a=Ba, B+i=Bi dan B+u=Bu. Contoh lain; Huruf Nun ( نَ ),  ( نِ ) dan ( نُ ). Huruf Nun disamakan degan huruf N dalam bahasa Indonesia, maka pengejaannya menjadi N+a=Na, N+i=Ni dan N+u=Nu. Kecuali pada huruf Alif, (A+u=Tidak dibaca Au melainkan hanya dibaca U). Jika hurufnya berharakah (berbaris) Sukun (ـْ) maka bunyi huruf tesrebut diberhentikan (dimatikan bunyinya) sambil menahan bunyi sesuai hurufnya. Contoh; kata مَنْ , pada huruf Mim berharakah Fatha dan huruf Nun berharakah Sukun, maka pengejaannya adalah: Mim disamakan dengan M dan Nun disamakan dengan N, maka pengejaannya M+a=Ma dan N+Sukun=N menjadi Man.

Jika hurufnya berharakah Siddah atau Tasydiid ( ـّ ) menunjukkan atas dua huruf ganda, maka bunyi yang ada pada huruf pertama dimatikan atau disukunkan dan huruf yang kedua dibunyikan sesuai dengan harakatnya. Contoh: Kata سِرٌّ  asal katanya adalah سِرْرُ , cara bacanya yaitu Sin disamakan dengan S+i=Si, huruf Ra disamakan dengan R+Sukun=R, dan R+u=Ru menjadi Sirru.

اَلْحَرَكاتُ الْقَصِيْرَة ُوَالسُّكُوْن :
Harakah Pendek dan Sukun :
( ـَ ) الْفَتْحَة ُ   : بَيْت           هٰذ َا بَيْتٌ
( ـِ ) الْكَسْرَة ُ  : بِنْتٌ           هٰذِ هِ بِنْتٌ
( ـُ ) الضَمَّة ُ  : مُشْطٌ          هٰذ َا مُشْطٌ
( ـْ ) السُّكُوْن  : شَمْسٌ         هٰذِ هِ شَمْسٌ

الْحَرَكَاتُ الطَّوِيْلَة ُ ( اَلْمَدُّ ) :
Harakah Panjang (Madd) :
( ) اَلِفُ الْمَدّ : كِتَابٌ             ذٰ لِكَ كِتَابٌ
( ي / ) يَاءُ الْمَدّ : سَرِيْرٌ        ذٰ لِكَ سَرِيْرٌ
( و ) وَاوُ الْمَدّ : فُوْطَة ٌ            تِلْكَ فُوْطَة ٌ

الشِّدَّ ة ُ (   ّ ) :
Siddah (Tasydiid) :
( بّ = بْ بَ ) : سَبُّوْرَة ٌ        هٰذِ هِ سَبّوْرَة ٌ
( رَّ = رْ رَ ) : كُرَّاسَة ٌ           تِلْكَ كُرَّاسَة ٌ
( مُّ = مْ مُ )   : يَسُمُّ
( لَّ = لْ لَ ) : سُلَّمٌ

قِرَاءَ ة ُ حُرُوْفِ الْقَمَرِيَّة ( ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ﻫ ي ) :
Cara baca huruf Qamariah (huruf yang terletak setelah AL-alif lam) dibaca dengan jelas bunyi huruf AL-nya :
اَلْ : اَلأَحَدُ ٬ اَلْجُنْدُ ٬ اَلْعَيْنُ ٬ اَلْغَائِب ٬ اَلْمَاءُ ٬ اَلْكَتِفُ ٬ اَلْوَجْهُ
Al-ahadu, Al-jundu, Al-`ainu, Al-maa`, Al-Katifu, Al-wajhu

قِرَاءَ ة ُ حُرُوْف الشَّمسِيَّة ُ ( ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن ) :
Cara baca huruf Syamsiyah (tidak dibaca bunyi Lam-nya)
اَل + ـّ : اَلتَّوْبَة ُ٬ الثُّعْبَانُ ٬ اَلدَّ لْوُ ٬ اَلرَّجُلُ ٬ اَلسَّيَّارَة ُ ٬ اَلصُّنْدُ وْقُ
At-taubah, At-tsu`baan, Ad-dalwu, Ar-rajulu, As-sayyaarah, As-shunduuq



تَدْ رِيْب :
Latihan :
إقْرَأ الكَلِمَاتِ الآتِيَة :
Bacalah kata-kata di bawah ini :
اَلْمِحْفَظَة ُ    اَلْقَمَرُ    اَلشَّمْسُ    اَلْبَدْ رُ    اَلْهِلاَ لُ    النَّجْمُ    الكَوْكَبُ    السُّوْرُ

  1. KATA BENDA (ISIM)

Kata “Isim” berarti nama, maka segala sesuatu yang dapat dinamakan atau dinamai disebut Isim, Contoh; Sesuatu yang digunakan untuk menulis dinamakan pulpen, seorang yang belajar dinamakan pelajar, seorang yang banyak bersantai dinamakan pemalas, sesuatu yang diminati dinamakan hobi atau selera. Kesemuanya menunjukkan atas penamaan dan itulah yang disebut dalam bahasa Arab dengan Isim. Termasuk di dalamnya kata benda, nama orang, kata sifat, profesi dan kata penunjuk. Untuk mempermudah penyebutannya maka Isim diidentikkan dengan Kata Benda di dalam Bahasa Indonesia. (Lih. Lampiran kata benda).

Isim terbagi menjadi Mudzakkar (laki-laki) dan Muannats (perempuan). Tanda umum isim sebagai Muannats adalah ber-Ta Marbuthah ( ة ) pada akhir kata. Contoh : سَيَّارَةٌ . Jika isim itu kosong/tanpa ber-Ta Marbuuthah pada akhir kata, maka ia termasuk Mudzakkar.


 
 Isim, terangkai dengan huruf Alif dan Lam (اَلْ) pada awal kata, guna menunjukkan atas sesuatu yang sudah diketahui ataupun telah jelas keberadaanya. Contoh; kata Buku (كِتَابٌ). Pada kata ini tidak terangkai dengan huruf Alif dan Lam di awal kata, menunjukkan atas buku yang belum jelas keberadaannya dan masih menimbulkan tanda tanya, buku yang mana?. Namun jika kata ini ditambahkan Alif dan Lam menjadi Al-kitaab (اَلْكِتَابُ), maka kata buku ini berarti suatu buku yang telah jelas keberadaannya dan dapat diartikan dengan “buku ini”, atau “buku itu”.



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama